GARAM HIMALAYA vs GARAM DAPUR. Pake yang mana ya?

Hi lemonades🍋🍋🍋

Belakangan ini garam himalaya lagi hits banget yaa entah buat masak atau bahkan buat pengobatan tradisional. Aku sendiri sebelum menentukan bakal pake yang mana buat jangka panjang, aku melakukan riset kecil kecilan yang menurutku cukup ngasih aku insight aku pake yang mana.

.

.

.

GARAM HIMALAYA

Plus

• beberapa mineral lebih tinggi dari garam dapur (tapi ga signifikan)

• sedikit flavorful

• sering dipake buat metode pengobatan secara tradisional

• menjaga tekanan darah karena sodium lebih rendah

Minus

• agak pricey 250 gram dibandrol 10 ribu rupiah

• lebih asin (pake dikit aja udah kerasa banget sih asinnya)

• yodiumnya kurang jadi ga cocok buat masa pertumbuhan

• penjual lebih banyak di market place

.

.

.

GARAM DAPUR

Minus

• kalo kebanyakan bisa hipertensi (harus dibatasi)

• kalo kebanyakan ga cocok buat yang diet [bisa menumpuk air di dalam tubuh)

• kurang flavorful

Plus

• harganya murah sekilo cuma 5-12 ribu

• nyarinya gampang dimana-mana ada

• beli garam dapur bisa ikut mendukung produk lokal Indonesia

• cocok buat masa pertumbuhan karena mengandung yodium

.

.

.

Aku lebih memilih menggunakan garam dapur biasa, karena selain murah dan produk lokal, kandungan gizinya sebenarnya ga jauh beda kok antara garam dapur sama garam himalaya. Buat para ibu muda garam dapur yang tinggi sodium cocok juga buat pertumbuhan anak. Yang penting kita selama memakai tetap membatasi aja karena yang berlebih pasti ga baik.

Semoga bermanfaat ya lemonades! Kalo kalian biasanya pake garam yang mana nih?

#infodapur #tipsdapur #kitchentips #garamhimalaya #himalayansalt #lemon8athome #lemon8food #lemon8foodtips