Cinta Monyet dan Kenangan Masa SD yang Konyol

Apa sih yang kalian ingat dari masa-masa SD kalian? Jujur, saya sudah banyak yang lupa. Tetapi mungkin ada beberapa hal yang terasa dekat. seperti tukeran kertas binder bergambar, main Tamagotchi sampe baterainya habis, atau menggambar dengan tipe x di meja saat guru tidak melihat. Dan, tentu saja, menulis diam-diam nama orang yang kita suka di halaman belakang buku tulis.

Saya ingat dahulu sebangku dengan teman saya yang Chinese. Saya kurang tahu sebutan ini berlaku di mana saja, tetapi jika ada orang Chinese, kami selalu memanggilnya “apek”. Untuk membedakan satu apek dengan yang lainnya, kami biasanya menambahkan kata sifat yang sesuai dengan karakteristik orang tersebut. Misalnya, jika dia jago main bola, kami memanggilnya “apek skill” dan jika dia jago gambar kami menyebutnya “appek gambar”. Saya memanggil teman sebangku saya “apek masam.”

Suatu hari, teman sebangku saya mulai mencoret-coret bukunya, menuliskan nama orang yang dia suka dengan embel-embel “love”. Dia terus menerus melakukan itu, baik itu di meja maupun di halaman bukunya. Bagi saya, tindakan itu terkesan bodoh, karena selain mengotori meja, dia juga menghabiskan lembaran buku hanya untuk menuliskan nama seseorang yang mungkin tidak suka kepadanya.

“Sam, ngapain sih kerjaanmu nyoret-nyoret buku terus? Norak banget!” tegur saya, merasa heran.

Besoknya, saya juga menuliskan nama orang yang saya suka di halaman belakang. Tentu saja, saya berusaha untuk tidak terlihat terlalu bersemangat, meskipun jantung saya berdebar-debar saat menulisnya. Ketika pena menyentuh kertas, saya merasakan semacam kelegaan–seperti mengekspresikan rahasia yang sudah terpendam. Namun, begitu selesai, saya menatap karya itu dengan perasaan senang dan malu.

Lalu, saya mulai membayangkan bagaimana jika orang yang saya suka melihat buku saya. Apakah dia akan tersenyum? Atau justru menjauh dengan tampang bingung? Ternyata, saya baru sadar bahwa saya sudah jatuh ke dalam lubang kebodohan yang sama dengan teman sebangku saya. Konyol sih, tapi lucu juga jika diingat-ingat sekarang

Sungguh aneh sekali jika diingat ingat sekarang. Dulu, saat SD, hanya duduk sebangku saja sudah di “cie-cie”-in, dan meminjam penggaris saja sudah menjadi pusat perhatian. Rasanya, semua orang seperti detektif yang siap mengamati gerak-gerik kita.

Ah, nostalgia sekali. Cinta monyet memang unik dan konyol, tetapi tetap menjadi salah satu kenangan.

#SchoolDays #schoollife #sekolah #Lemon8 #Lemon8Diary #lemon8challenge