Turun Dari Kereta, Jadi Tontonan di Stasiun!

Halohalohai, gais!

#WajarGakSih? Kalau turun dari kereta, diliatin orang-orang se-Stasiun? Rasanya hampir seluruh petugas KAI disitu memandangku dengan tatapan yang aku sendiri gabisa mengartikan. Jujur, malu. Tapi, mau bagaimana lagi? Kereta yang biasanya singgah sekitar 5-10 menit pun terasa sangat lama saat itu.

Di sini aku mau cerita kronologinya. Pernah suatu ketika entah kenapa kereta lokal saat itu ga mengarahkan untuk ke arah gerbong berapa agar bisa memudahkan turun di stasiun yg hendak dituju (karena tangga turun yang disediakan terbatas dan hanya pada beberapa pintu gerbong tertentu). Saat itu posisiku berada di gerbong 1, aku yg sedang memakai ransel penuh dan membawa helm mengikuti arah bapak-bapak yang hendak turun juga di stasiun tersebut. Sempat ada salah satu petugas KAI yg mengingatkanku bahwa tidak ada tangga disitu, namun aku berpikir untuk melompat saja karena di bayanganku jarak antara kereta dengan tanahnya tidak akan tinggi-tinggi. Tapi, ternyata pintu gerbong tersebut sangat tinggi! Bagiku yang tingginya sekitar 150cm. Bahkan, tanah yang dipijaknya pun berbentuk kerikil dan cukup tinggi jaraknya dengan kereta (bisa dilihat slide kedua utuk lebih jelasnya). Sampai akhirnya, aku sempat berjongkok dan termenung sebentar untuk mempertimbangkan apakah aku harus melompat.

Namun, apa yang terjadi? Aku menemukan salah satu bapak-bapak yg sudah turun, mengulurkan tangannya untuk membantuku. Dengan sopan, aku meminta tolong beliau untuk memegang helmku karena takut tidak seimbang. Akhirnya dengan dibantu oleh salah satu bapak-bapak lagi yang sudah turun, aku bisa turun dengan selamat. Jujur, rasanya seperti terbang sungguhan😂 Karena saat turun, benar-benar tidak menapak dan hanya bertumpu pada tangan kedua bapak-bapak tersebut. Sensasi inilah yang membantuku relaks kembali, padahal malu karena ditatap hampir semua petugas saat turun dari kereta😭 Apakah karena aku tidak lewat tangga yang sudah disediakan?

Alasanku karena pintu gerbong cukup jauh, sedangkan ranselku sangat penuh dan tanganku juga posisinya membawa helm. Terbayang bukan? Jika melewati gerbong dengan bawaan seperti itu? Pasti akan membuat tidak nyaman penumpang di dalam kereta karena kena barang²ku🥲

Terima kasih Bapak, atas bantuannya! dan ketulusannya menghantarkan aku sampai berpijak dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

Apakah teman-teman Lemonades pernah punya pengalaman yg sama?🙃 Yuk, sharing di komentar^^

ps: foto bukan saat kejadian, tapi di stasiun yg sama dan di tahun yg sama

#WajarGakSih #CeritaDibalikFoto #naikkereta #keretaapi #keretalokal #bucketlist

#yiyuuristic #yiyuuristicnaikkereta