5 dampak buruk anak yang sering dimarahi

Wajar jika sang anak bertingkah dan bisa membuat emosi orang tua. Penting bagi orang tua untuk mendisiplinkan anak dan bertindak tegas. Namun, orang tua perlu bisa membedakan mana bersikap tegas dan bersikap galak. Bersikap galak seperti meneriaki, memarahi, dan mencaci maki tidak pantas dilakukan kepada anak.

Kalimat orang tua yang dirasa menyakiti hati anak dapat berdampak buruk pada si kecil. Bukannya malah memperbaiki perilakunya, sang anak malah bisa mengalami trauma psikis yang dapat mengganggu mentalnya.

Berikut ini 5 dampak buruk anak yang sering dimarahi, yaitu:

🙃 Hubungan anak-orang tua tidak harmonis

Ketika anak sering dimarahi, bukannya takut anak mungkin bisa

memberontak, kasar dan tidak menghormati orang tua. Penilaian

anak kepada orang tua menjadi buruk, dan anak takut untuk

terbuka kepada orang tua.

🙃Memicu anak depresi

Anak yang sering dimarahi dapat berakibat pada psikologisnya.

🙃Memberi contoh buruk

Perilaku orang tua adalah contoh untuk anak dalam berperilaku.

Apabila orang tua sering marah kepada anaknya, anak akan

berpikir bahwa berkata keras, kasar dan kehilangan kesabaran

adalah hal biasa yang boleh dilakukan.

🙃Tidak percaya diri

Anak yang sering dimarahi akan merasa takut dan tidak percaya

diri dalam melakukan hal baru.

🙃Pendendam

Kekerasan yang diterima anak, baik secara fisik maupun verbal,

akan tersimpan dalam memori anak. Dengan rasa kecewa yang

mendalam atas perbuatan orang tuanya, kadang kala seorang anak

menyimpan rasa sakit hati dan dendam akan perbuatan orang

tuanya.

#Anak #Parenting #Kehamilan #orangtua