CERITA HIDUPKU

Aku 2 bersaudara, sedari kecil keluarga kami termasuk orang yang disegani. Orang tua / Nenek dan Kakek dari papa termasuk orang yang bisa dibilang kaya pada zamannya dan orang tua mama aku termasuk orang yg cukup dan punya usaha toko, tetapi tahun 98 semuanya berubah.

Papa punya pemikiran hidup harus enak, hidup harus kaya, punya uang banyak dan harus sukses. beda cerita dg keluarga mama aku yg memang dari kecil punya proses untuk usaha dan berkembang yang penting hidup cukup dan bisa ibadah dengan tenang.

karena pemikiran tersebut papa hanya terpaku sama duniawi yg bikin beliau melakukan segala cara untuk sukses sampai mau menikah dengan orang yang menjanjikan pasti bisa kaya lagi ( keadaan masih jd suami mamaku). jadi bisnis papa aku sama yg dinikahi itu memang sama dan memang bisnis itu memang juga turun temurun dr orang tua papa.

singkat cerita mereka bercerai dan aku ikut mama. karena mama aku berpikir harus hidupi kami berdua (aku dan kakakku). kami di titip ke nenek dan mama pergi kerja ke luar negeri. kakakku waktu itu sudah SMP dan mondok jd jarang pulang, akupun punya teman cuma teman sekolah.

papa jarang menengok klo g pas kakakku pulang dari pondok, akupun jarang berbincang karena masih punya kemarahan dg papa. akhirnya aku jd anak yg pendiam tapi nakal disekolah. aku suka berantem, dan suka bully temen aku yang sok ceria karena aku nggak suka.

aku jadi anak problematik dan selalu bikin ulah, bolos sekolah, dikeluarin dari sekolah tapi di balik nakalku sebenarnya sekolah aku mau pertahankan aku karena punya prestasi di seni, tapi aku memilih pindah saja dekat rumah. disekolah yg baru aku termasuk anak berprestasi dan aku juga tidak begitu mencolok karena sekolah yang baru memang kebanyakan anak yg problematik, tapi justru di sekolah ini aku merasa lebih di hargai, dan aku g pernah bolos disekolah baru, bahkan gurunya yg bisa jd teman sampai anak murid nya di ajak ngopi biar bisa tahu uneg2 muridnya dan gak jd kenakalan diluar sekolah.

beranjak dari sekolah ku td aku bisa masuk ke SMK favorit di kota aku, aku mulai berpikir untuk prestasi seni ku yg harus aku salurkan daripada hal yg negatif. di SMK aku ikut teater, Band, komunitas.

di umur yg dibilang masih muda Band aku biasa jd pengisi pembuka acara2 Funsatin, Coolbreak yg memang acara itu bikin aku dan tmn2 aku punya penghasilan. jd semenjak lika liku hidup aku yg g karuan aku punya pemikiran sendiri soal hidup, jd aku merasa seenaknya sendiri sama hidupku.

akhirnya aku kuliah udah pasti pisah sama temen2 band, aku di hire untuk jd talent DJ nya di ajarin sampai bisa. perjuangan ku emang lama tp dr situ aku hidup. ya pikirku memang sekolah aku dibiayai papa tp pasti penuh drama bgt, dari mulai uang jajan kuliah apalagi diluar kota aku dijatah 300rb untuk 1bulan pada tahun 2013 ke atas ya lumayan berhemat. karena ngrasa punya uang sendiri akhirnya aku punya tatto yg memang aku anggap simbol kebebasanku.

dari situ keluarga ku marah besar dan aku di bilang aneh, gak jelas hidupnya, jadi DJ udah pasti alkohol dunia malam dll.

sejak saat itu aku sakit hati dan cuma minta uang sebutuhnya aja seperti bayar kuliah, uang jajan wajib bulanan td. tanpa mereka tahu sedari kecil nggak punya sosok papa, cuma ngasih uang sekolah aja, dituntut bisa kerja dan cari uang, lakuin kerja dari ikut EO, talent videoclip, DJ semua aku jabanin. sedangkan mereka yg berkomentar keluarga nya masih utuh, ditanggung orang tua, mau sekolah tinggal fokus, dan g mikir besok mau makan apa biar bisa hemat.

sampai sekarang aku jarang mau kumpul keluarga karena aku dianggap bukan standart hidup yang layak alias masih kekurangan. dan setiap kumpul2 mereka akan selalu ngobrol tentang pencapaian hidup mereka.

selagi Anehku ini untuk kebaikanku kedepannya, dan keluarga ku cukup aku sudah bersyukur.

3 tahun lalu papa di panggil Allah, dan aku baru tahu fakta.

saat aku punya rasa kebencian dengan papa, hidupku yang pontang panting sekolah, kerja dll. ternyata selama aku menjalani kehidupanku itu Papa menyatakan bangga sama anaknya saat g ada seorang bapak disamping nya anak2nya mandiri untuk berjuang sama hidupnya yang berat😭😭.

dan fakta lain Papa aku memang kaya raya kembali setelah mama q bercerai dengan beliau, tapi Kaya Uang belum tentu hidupnya juga enak. jadi, papa tidak pernah pegang uang dan semua uang itu dipegang istrinya dan papa cuma di beri uang layaknya sopir dikasih gaji dan itu g seberapa. Papa memang didepan semua orang seperti orang kaya sewajarnya gonta ganti mobil dll, seperti g terjadi apa2. padahal di balik rumahnya yg segede lapangan bola, gudang stok barang yg besar, mobil tinggal pilih. Papa cuma tidur di Mushola dirumahnya itupun mushola isinya lemari sama pakaian papa, siang papa tidur di sofa teras rumah. Ya Allah betapa miris nya Bapakku saat di rebut minta di nikahi tp di sia2 di masa tuanya.

terimakasih Papa kami g tau disaat itu saat pelampiasan ku ternyata papa masih berjuang nyimpen uang sedikit2 untuk dikirim walaupun tahuku udah terlambat. terimakasih Papa karena seperti ini kami g terbiasa hidup terenakkan jd kami tahu sulitnya dunia dan g memperebutkan harta. walaupun ada hak kami disana tp aku Tahu Pa, mungkin ini yg papa takutkan dulu adalah ini ketika mereka memang dibutakan Dunia sama Uang...

terimakasih Mama sudah menguatkan aku, berdoa buatku, jdikan aku kuat sepertimu.

Alfatihah untuk Papa

maafin tulisan aku mungkin masih rancu dan ada yg kurang bisa di mengerti, karena aku juga masih belajar buat bisa ngungkapin sambil nulis. semoga kisah aku bisa jd pembelajaran dan motivasi klo ada sesuatu tujuan yg bikin kita jd lebih kuat, jadi Wonder woman

#TakPerluSempurna #myonething #Bersyukur #PengalamanBuruk @Lemon8_ID