Si Kucing Pembawa Jodoh

Rani adalah pecinta kucing yang hobi memelihara kucing liar. Setiap hari, ia memberi makan kucing-kucing di sekitar kompleknya. Suatu pagi, saat sedang menyapu halaman, seekor kucing belang yang belum pernah ia lihat sebelumnya muncul di depan rumahnya. Kucing itu terlihat lucu, tapi anehnya, di lehernya terikat pita merah dengan secarik kertas kecil yang terselip di bawahnya.

Rani mendekati kucing itu dan mengambil kertasnya. Di dalamnya tertulis, “Terima kasih sudah merawat kucing-kucing ini. Salam, tetangga sebelah.”

Rani langsung tertawa kecil. "Wah, ada yang perhatian juga, ya." Dia penasaran siapa tetangga yang mengirim pesan itu, tapi dia tidak terlalu mengenal orang-orang di sekitar rumahnya.

Hari-hari berlalu, dan si kucing belang sering datang lagi. Setiap kali datang, selalu ada secarik kertas yang terikat di lehernya, berisi pesan-pesan pendek dan lucu. Salah satu pesannya berbunyi, “Kucing ini lebih sering main di rumah kamu daripada di rumahku. Sepertinya dia lebih suka masakanmu.”

Rani mulai penasaran siapa si pengirim misterius ini. Akhirnya, ia menulis balasan dan mengikatnya di leher kucing belang itu, “Kalau dia suka masakanku, gimana kalau pemiliknya juga coba?”

Esok harinya, si kucing kembali dengan pesan balasan, “Ajak makan malam? Gimana kalau di kafe dekat taman?”

Rani tersenyum geli. "Wah, ini beneran ajakan kencan, ya?" Setelah berpikir sejenak, ia pun membalas setuju.

Malam yang ditunggu pun tiba. Rani datang ke kafe dengan rasa penasaran. Saat ia tiba, ada seorang pria duduk di salah satu meja, sambil mengelus-elus si kucing belang yang berbaring santai di pangkuannya.

Pria itu berdiri dan tersenyum ke arah Rani. "Akhirnya ketemu juga. Aku Dani, si pemilik kucing yang sering kabur ke rumah kamu."

Rani tersenyum malu-malu. "Oh, jadi kamu yang suka kirim-kirim pesan lewat si belang ini?"

Dani mengangguk, masih sambil tersenyum. "Iya, dan aku harap pesan-pesan itu cukup buat kita bisa ketemu langsung kayak sekarang."

Mereka berdua tertawa kecil. Malam itu dihabiskan dengan ngobrol panjang, mulai dari cerita tentang kucing-kucing liar hingga kesukaan mereka pada hal-hal yang sama. Siapa sangka, dari sebuah kucing belang, dua orang yang tak saling kenal bisa dipertemukan.

Dan dari malam itu, si kucing belang tidak hanya menjadi pembawa pesan, tapi juga pembawa jodoh.

Tamat.

#ceritapendek #cerpen #romance