Lemon8 视频下载器

从 Lemon8 应用程序下载视频和图库的最简单方法

BARU BELAJAR MANDI WAJIB DI UMUR 25++๐Ÿซฃ

BARU BELAJAR MANDI WAJIB DI UMUR 25++๐Ÿซฃ

ๆกŒ้ข๏ผšๅณ้”ฎๅ•ๅ‡ปๅนถ้€‰ๆ‹ฉโ€œๅฐ†้“พๆŽฅๅฆๅญ˜ไธบ...โ€่ฟ›่กŒไธ‹่ฝฝใ€‚

PHOTOS
BARU BELAJAR MANDI WAJIB DI UMUR 25++๐Ÿซฃ JPEG ไธ‹่ฝฝ
BARU BELAJAR MANDI WAJIB DI UMUR 25++๐Ÿซฃ JPEG ไธ‹่ฝฝ
BARU BELAJAR MANDI WAJIB DI UMUR 25++๐Ÿซฃ JPEG ไธ‹่ฝฝ
BARU BELAJAR MANDI WAJIB DI UMUR 25++๐Ÿซฃ JPEG ไธ‹่ฝฝ

Hallo lemonades๐Ÿ‹

Baru belajar mandi besar di umur 25++ gapapa ya lebih baik TELAT daripada DOSA!

Beberapa rangkuman tata cara mandi wajib yang benar sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW โฌ‡๏ธ

Dalam syariat Islam, laki-laki diharuskan untuk mandi wajib apabila dalam kondisi keluarnya air mani. Sedangkan perempuan setelah haid, berhentinya darah nifas dan juga usai berhubungan intim dengan suami.

Mandi wajib sangat penting, karena jika tidak dilakukan maka dapat menghalangi seseorang untuk melakukan ibadah-ibadah lain baik yang fardhu maupun sunnah. Seseorang yang dalam keadaan junub dilarang melaksanakan shalat, duduk di masjid, mengelilingi Ka'bah (thawaf), membaca Alquran, dan menyentuh mushaf.

Berikut adalah cara mandi wajib sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan oleh Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.

๐ŸŒผNiat Mandi Wajib

Dalam mandi wajib, tentu ada pembeda dengan mandi biasa pada umumnya. Yang membedakan adalah niatnya. Dalam hadits Umar bin Al Khattab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ู†ูู‘ูŠูŽู‘ุงุชู

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).

Berikut adalah bacaan niat mandi wajib:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ูŽ ู„ูุฑูŽูู’ุนู ุงู„ู’ุญูŽุฏูŽุซู ุงู’ู„ุงูŽูƒู’ุจูŽุฑู ููŽุฑู’ุถู‹ุง ูู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta'ala."

๐ŸŒผRukun Mandi Wajib

Pada dasarnya, mandi merupakan aktivitas mengguyurkan air ke seluruh badan dengan mengenai rambut dan kulit. Hal ini ditafsirkan dalam beberapa hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam hadits Aisyah radhiyallahu 'anha yang menerangkan tentang tata cara mandi wajib sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

ุซูู…ูŽู‘ ูŠููููŠุถู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽุณูŽุฏูู‡ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู

"Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya." (HR. An Nasa-i no. 247. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, "Penguatan makna dalam hadits ini menjelaskan bahwa ketika mandi, beliau mengguyur air ke seluruh tubuhnya." [Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 1/361, Darul Ma'rifah, 1379].

Dari Jubair bin Muth'im berkata, "Kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda",

ุฃูŽู…ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ูŽุง ููŽุขุฎูุฐู ู…ูู„ู’ุกูŽ ูƒูŽููู‘ู‰ ุซูŽู„ุงูŽุซุงู‹ ููŽุฃูŽุตูุจูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณูู‰ ุซูู…ูŽู‘ ุฃููููŠุถูู‡ู ุจูŽุนู’ุฏู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุงุฆูุฑู ุฌูŽุณูŽุฏูู‰

"Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku." (HR. Ahmad 4/81. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim).

Menurut para ulama, wanita tidak wajib menguraikan rambutnya yang terkepang atau terikat. Namun yang terpenting, air yang diguyurkan mampu membasahi seluruh kulit dan rambutnya. Akan tetapi, bila tidak menguraikan kepangan rambut menjadi penghalang masuknya air ke seluruh rambut dan kulit kepalanya, maka wajib bagi wanita menguraikan rambutnya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ูู‘ู‰ ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉูŒ ุฃูŽุดูุฏูู‘ ุถูŽูู’ุฑูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูู‰ ููŽุฃูŽู†ู’ู‚ูุถูู‡ู ู„ูุบูุณู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ู„ุงูŽ ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ูŠูŽูƒู’ูููŠูƒู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุญู’ุซูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณููƒู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ุญูŽุซูŽูŠูŽุงุชู ุซูู…ูŽู‘ ุชููููŠุถููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ููŽุชูŽุทู’ู‡ูุฑููŠู†ูŽ

"Saya berkata, "wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?" Beliau bersabda, "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci." (HR. Muslim no. 330).

Jika rukun tersebut telah terpenuhi maka mandinya dianggap sah, apabila disertai niat untuk mandi wajib.

Dianggap sah pula jika seseorang mandi dengan menggunakan shower atau pancuran sekiranya air dapat mengenai seluruh tubuhnya.

โ€ผ๏ธCara Mandi Wajib Sesuai Sunnah โฌ‡๏ธ

Dengan menggabungkan hadits-hadits di atas, dapat disimpulkan bagaimana urutan tata cara mandi wajib sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Berikut adalah tata cara mandi wajib berdasarkan dua dalil. Yaitu hadits dari ummahatul mu'minin, Aisyah radhiyallahu 'anha dan Maimunah:

Hadits pertama:

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฒูŽูˆู’ุฌู ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูŽู‘ - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ููŽุบูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃู ู„ูู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูุฏู’ุฎูู„ู ุฃูŽุตูŽุงุจูุนูŽู‡ู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุŒ ููŽูŠูุฎูŽู„ูู‘ู„ู ุจูู‡ูŽุง ุฃูุตููˆู„ูŽ ุดูŽุนูŽุฑูู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุตูุจูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ุบูุฑูŽูู ุจููŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ูŠููููŠุถู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูู„ู’ุฏูู‡ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

Hadits kedua:

ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจูŽู‘ุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู…ูŽูŠู’ู…ููˆู†ูŽุฉู ูˆูŽุถูŽุนู’ุชู ู„ูุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ู…ูŽุงุกู‹ ูŠูŽุบู’ุชูŽุณูู„ู ุจูู‡ู ุŒ ููŽุฃูŽูู’ุฑูŽุบูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽุบูŽุณูŽู„ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูŽุฑูŽู‘ุชูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุฑูŽู‘ุชูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุฃูŽูู’ุฑูŽุบูŽ ุจููŠูŽู…ููŠู†ูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูู…ูŽุงู„ูู‡ู ุŒ ููŽุบูŽุณูŽู„ูŽ ู…ูŽุฐูŽุงูƒููŠุฑูŽู‡ู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุฏูŽู„ูŽูƒูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุจูุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ู…ูŽุถู’ู…ูŽุถูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู†ู’ุดูŽู‚ูŽ ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุฃูŽูู’ุฑูŽุบูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽุณูŽุฏูู‡ู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽู†ูŽุญูŽู‘ู‰ ู…ูู†ู’ ู…ูŽู‚ูŽุงู…ูู‡ู ููŽุบูŽุณูŽู„ูŽ ู‚ูŽุฏูŽู…ูŽูŠู’ู‡ู

Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma mengatakan bahwa Maimunah berkata, "Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda)." (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317).

โ€ผ๏ธJadi, dapat disimpulkan bagaimana tata cara mandi wajib sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

1. Mencuci Kedua Telapak Tangan Sebanyak Tiga Kali

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, "Boleh jadi tujuan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di sini adalah untuk membersihkan tangan dari kotoran. Juga, boleh jadi tujuannya adalah karena mandi tersebut dilakukan setelah bangun tidur." [Fathul Bari, 1/360].

2. Membersihkan Kemaluan Menggunakan Tangan Kiri

3. Mencuci Tangan dengan Menggunakan Sabun atau dengan Cara Menggosokkannya ke Tanah

Imam An Nawawi asy-Syafi'i rahimahullah berkata, "Disunnahkan bagi orang yang beristinjaโ€Ÿ (membersihkan kotoran) dengan air, ketika selesai, hendaklah ia mencuci tangannya dengan debu atau semacam sabun, atau hendaklah ia menggosokkan tangannya ke tanah atau tembok untuk menghilangkan kotoran yang ada." [Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 3/231, Dar Ihya' At Turots Al 'Arobi, 1392]

4. Berwudhu Seperti Ketika Hendak Sholat

Asy Syaukani rahimahullah berkata, "Adapun mendahulukan mencuci anggota wudhu ketika mandi itu tidaklah wajib. Cukup dengan seseorang mengguyur badan ke seluruh badan tanpa didahului dengan berwudhu, maka itu sudah disebut mandi (al ghuslu)." [Ad Daroril Mudhiyah Syarh Ad Duroril Bahiyyah, Muhammad bin 'Ali Asy Syaukani, hal. 61, Darul 'Aqidah, terbitan tahun 1425 H]

Lalu, kapan kita harus mencuci kaki ketika berwudhu?

Dijelaskan dari hadits Maimunah di atas, bahwa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan berwudhu seperti saat hendak shalat, lalu mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya, sedangkan kaki dicuci terakhir. Namun, sesuai hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu secara sempurna (sampai mencuci kaki), setelah itu beliau mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya.

5. Mengguyur Kepala dengan Air Sebanyak Tiga Kali Sampai ke Pangkal Rambut

6. Mencuci Kepala Bagian Kanan, Lalu Kepala Bagian Kiri

7. Menyela-nyela Rambut dengan Jari

Disebutkan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ุฅูุฐูŽุง ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉู ุบูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽ ูˆูุถููˆุกูŽู‡ู ู„ูู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุซูู…ูŽู‘ ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูุฎูŽู„ูู‘ู„ู ุจููŠูŽุฏูู‡ู ุดูŽุนูŽุฑูŽู‡ู ุŒ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฅูุฐูŽุง ุธูŽู†ูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุฑู’ูˆูŽู‰ ุจูŽุดูŽุฑูŽุชูŽู‡ู ุŒ ุฃูŽููŽุงุถูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ุณูŽุงุฆูุฑูŽ ุฌูŽุณูŽุฏูู‡ู

"Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya." (HR. Bukhari no. 272)

Juga 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,

ูƒูู†ูŽู‘ุง ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ ุฅูุญู’ุฏูŽุงู†ูŽุง ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉูŒ ุŒ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽุชู’ ุจููŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ูŽุง ุŒ ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽุฃู’ุฎูุฐู ุจููŠูŽุฏูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูู‚ูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ู ุŒ ูˆูŽุจููŠูŽุฏูู‡ูŽุง ุงู„ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูู‚ูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ุฃูŽูŠู’ุณูŽุฑู

"Jika salah seorang dari kami mengalami junub, maka ia mengambil air dengan kedua tangannya dan disiramkan ke atas kepala, lalu mengambil air dengan tangannya dan disiramkan ke bagian tubuh sebelah kanan, lalu kembali mengambil air dengan tangannya yang lain dan menyiramkannya ke bagian tubuh sebelah kiri." (HR. Bukhari no. 277)

8. Mengguyurkan Air Pada Seluruh Badan, Dimulai dari Sisi yang Kanan Setelah itu ke Sisi yang Kiri

Dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:

ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ูŠูุนู’ุฌูุจูู‡ู ุงู„ุชูŽู‘ูŠูŽู…ูู‘ู†ู ููู‰ ุชูŽู†ูŽุนูู‘ู„ูู‡ู ูˆูŽุชูŽุฑูŽุฌูู‘ู„ูู‡ู ูˆูŽุทูู‡ููˆุฑูู‡ู ูˆูŽููู‰ ุดูŽุฃู’ู†ูู‡ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik)." (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)

Pada hadits ini dijelaskan bahwa mengguyurkan air ke seluruh tubuh cukup sekali saja, sebagaimana yang dapat kita pahami dalam hadits yang membicarakan tentang mandi. Ini adalah salah satu pendapat dari mahzab Imam Ahmad dan ditetapkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. [Al Ikhtiyaarot Al Fiqhiyah li Syaikhil Islam Ibni Taimiyah, 'Alauddin Abul Hasan 'Ali bin Muhammad Al Ba'li Ad Dimasyqi Al Hambali, hal. 14, Mawqi' Misykatul Islamiyah].

Wallahu'alambishawab. Demikian pengkajian mengenai mandi wajib sesuai sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam.

Pastikan bahwa kita melakukan cara mandi wajib dengan benar sesuai dengan syariat Islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Supaya ibadah kita lebih khusyuk, serta diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga bermanfaat!

#TakPerluSempurna #CommentChallenge #ApaCumaAku #Bersyukur #CurhatPasutri #Religious #CeritaReligiku #mandiwajib #tatacaraberibadah