Descargador de videos Lemon8

La forma más fácil de descargar videos y galerías desde la aplicación Lemon8

Tunggu Pembalasanku, Mas

Tunggu Pembalasanku, Mas

Escritorio: haga clic con el botón derecho y seleccione "Guardar enlace como..." para descargar.

PHOTOS
Tunggu Pembalasanku, Mas JPEG Descargar

Rencana Terselubung

Kulihat pintu depan rumah ibu mertua terbuka, tapi aku tidak mau masuk dari pintu depan. Aku lebih memilih untuk mengendap-endap di samping rumah agar bisa mendengar pembicaraan mereka. Aku harus mencari tahu sesuatu.

Walau gelap tanpa penerangan cahaya lampu, tapi aku tak gentar. Aku tetap memberanikan diri untuk menguping pembicaraan mereka.

Benar dugaanku, sepertinya mereka berada di ruang tamu.

"Mas udah menuhin janji, sekarang kamu jangan ngambek lagi, ya!" Itu suara Mas Hanif.

"Enggak lagi, Mas. Makasih ya, Mas udah mau beliin aku cincin berlian ini. Mas tahu enggak? Aku tuh dari dulu pingin bangat punya cincin berlian." Suara seorang wanita, apa mungkin suara wanita itu?

Astaga! Suamiku membeli cincin berlian untuk wanita itu? Keterlaluan kamu, Mas!

"Hanif, kenapa enggak beli mobil baru saja sama Sofia? Mobil itu kan bekasnya Mira."

Jantungku berdetak lebih kencang saat mendengar suara ibu mertua yang membahas soal mobil. Apa ibu mertua mengetahui soal mobil itu?

Ya, mobilku memang hilang. Kata suamiku dicuri orang. Tapi aku tahu dia memberikannya pada wanita itu.

Aku pun menempelkan telinga ke tembok untuk mempert*jam indera pendengaran.

"Mama sih, cuma asal ngomong! Mama tidak tahu gimana Mira. Mama gak tahu gimana perjuanganku untuk mendapatkan mobil itu."

"Enggak apa-apa, Mas, Tante. Aku suka, kok'! Biarpun bukan mobil baru tapi aku sangat suka." Suara wanita itu terdengar manja.

"Kamu sih, terlalu takut pada si Mira! Kan kamu kepala rumah tangga, harusnya kamu bisa tegas sama Mira!"

"Asal Mama tahu, Mira selalu mendesakku untuk melaporkan kasus kehilangan mobil itu ke kantor p0lisi. Untungnya aku memberikan alasan padanya."

"Jangan dong, Mas, masa Mas mau laporin aku ke polisi, sih?" sahut wanita itu.

"Ya, enggak akan dong, Sayang. Mana mungkin Mas melaporkanmu ke polisi."

"Kamu harus cari cara agar si Mira itu percaya, Hanif. Kur*ng dia di rumah. Jangan kasih izin untuk keluar rumah. Satu hal lagi, dapatkan BP_KB mobil itu agar Mira tidak bisa lagi melapor ke kantor polisi!"

Astaghfirullah … ternyata ibu mertua sudah mengetahui semuanya.

"Iya, Bu. Itu yang sedang kupikirkan sekarang. Bagaimana caranya membuat Mira percaya dan tidak curiga padaku. Sulit sekali mendapatkan BPKB mobil itu, Bu."

Mas, Bu, kalian j*hat! Kalian telah mengkhianati kebaikan dan ketulusanku.

"Ya kamu cari cara lah. Pas Mira tidur misalnya! Itu kesempatanmu untuk mencari BPKB mobil itu. Soal keluar rumah, kamu bisa menahan dia dengan alasan program hamil yang sedang dia jalankan, atau apa gitu! Buatlah agar Mira tidak keluar dari rumah. Ibu tahu, kamu kan jago di bidang itu."

"Iya, Bu. Soal itu gampang. Aku bisa mengatasinya!"

"Mas, memangnya istrimu itu sedang menjalankan program kehamilan? Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau istrimu itu m4ndul? Terus kalau dia hamil bagaimana denganku?"

Kamu menyebutku m4ndul, Mas? Tega. Benar-benar jahat!

"Mira itu mandul, percuma berobat kesana kemari, dia enggak bakalan bisa punya anak. Jadi kalian harus secepatnya kasih Ibu cucu."

Astaghfirullah … Ibu menginginkan cucu dari wanita itu? benar-benar enggak punya hati!

Gimana aku mau hamil, Bu? Nikah aja belum!" protes wanita itu.

Belum nikah tapi sudah melakukan perbuatan z1na, mur4han!

"Maaf, Sayang. Untuk saat ini Mas belum bisa menikahimu. Terlalu beresiko jika kita menikah sekarang. Tapi Mas janji, secepatnya akan menuruti keinginanmu."

"Tapi janji ya, Mas. Jika kita sudah menikah dan aku sudah dinyatakannya positif hamil, Mas harus menceraikan wanita mandul itu."

"Ya iyalah, untuk apa lagi Hanif mempertahankannya? Setelah Hanif berhasil menguasai seluruh aset yang mereka miliki, maka Hanif akan membuang Mira seperti sampah. Bukan begitu, Hanif?"

Ternyata diam-diam mereka telah merencanakan pernikahan di belakangku.

"Iya, Bu," sahut Mas Hanif.

Ternyata suamiku menjadikan kekuranganku yang tidak bisa memberi keturunan sebagai alasan untuk berselingkuh dengan wanita lain. Bahkan ibu mertua dan suamiku ingin merebut semua hartaku dan ingin mencampakkanku. Tidak akan bisa!

"Tante, Mas, kenapa sih kalian tidak suka sama Mbak Mira? Bukannya dia itu baik, cantik, tajir lagi! Sungguh berbanding terbalik denganku yang hanya wanita kampungan."

"Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Mira. Kamu benar, dia itu baik, bahkan baik sekali. Tante membenci ibunya dan Tante menjadikan Mira sebagai alat untuk balas dendam pada mamanya. Walaupun Tante sudah berhasil membuat Mama dan papanya Mira bercerai, tapi Tante belum merasa puas. Tante ingin membuat keluarga mereka sengsara dan menderita."

Degh!

D4rahku seketika berdesir mendengar setiap kata yang keluar dari mulut ibu mertuaku itu. Jadi dia yang telah menyebabkan Mama sama Papa pisah? Benar-benar wanita jahat. Wujudnya saja yang berbentuk manusia, manusia berhati iblis.

Hampir saja aku tidak bisa mengendalikan emosi, untungnya aku cepat-cepat sadar bahwa aku ini sedang memata-matai Mas Hanif.

Rasanya aku tidak sanggup lagi mendengar pembicaraan mereka. Yang jelas, aku sudah mengetahui rencana busuk mereka.

Pantas saja Mama bersikeras melarangku agar jangan menikah dengan Mas Hanif, ternyata ini alasannya!

Ma, maafkan putrimu ini. Aku telah melawan Mama demi Mas Hanif.

Air mata tidak bisa lagi kubendung. Mengalir begitu saja dari sudut netra. Bukan menangisi pengkhianatan Mas Hanif, tapi justru menangisi kebodohanku sendiri. Aku merasa bersalah sama Mama. Aku sudah menjadi anak durhaka. Maafkan aku, Ma.

Cepat-cepat kutinggalkan tempat tersebut sebelum mereka melihat keberadaanku. Aku tidak mau jika mereka sampai melihatku.

Untuk sementara, aku akan tetap berpura-pura bodoh di hadapan mereka. Agar aku bisa menyusun rencana untuk membalas rasa sakit hatiku. Dan ku pastikan suami dan mertua pengkhianat itu akan menerima balasan setimpal. Akan kubuat mereka menyesal sampai ke sum-sum tulang karena sudah berani mengkhianatiku.

Bersambung

Sahabat 🍋 bisa baca cerita lengkapnya di Aplikasi kbm App

Judul Tunggu Pembalasanku, Mas

PENULIS Ade Esriani

#ceritakbmapp #bacafulldikbmapp #hobibacacerbung