JAHATNYA PRING SEDAPUR

Nggak apa-apa ya tanya begini, meski belum genap kumpulin dana pembangunan rumahnya.

Dalam satu kapal tidak boleh ada dua nahkoda itu nyata adanya. Aku dan suami sejak awal menikah sudah punya keinginan untuk punya rumah sendiri, pisah dari orang tua.

Walaupun orang tuaku inginnya aku dan suami nggak usah bangun rumah, nemenin mereka aja (tapi seringkali perkataan mereka itu nylekit banget 😭), dan pada waktunya nanti rumah beliau akan kami tempati. Aku dan suami sama-sama anak bungsu. Alhamdulillah aku dan suami sama-sama mendapat tanah warisan.

Tapi ya tahu sendiri kan, konflik dan kesalahpahaman anak ortu, atau mertua dan menantu. Kadang bisa mengurangi semangat hidup hahaha..

Aku dan suami makin mantap untuk punya rumah sendiri. Sayangnya sampai saat ini belum ada kesepakatan antara kami berdua mau bangun di mana. (dan juga dana)

Aku pinginnya bangun rumah di tanah samping rumah orang tuaku, (yang penting beda atap pasti aman). Tapi ketika aku mengutarakan itu, ibuk bilang tanah itu mau dipakai kakakku untuk bangun ruko (kalau kakak laki-lakiku ini memang pengusaha, ekonomi tertata dan sudah punya apotek di kota sebelah. Dia juga sudah punya rumah di sana. Tentu saja orang tuaku lebih condong hal apapun ke kakakku.

"kalau Ndak jadi dipakai masmu ya dipake kamu e Ndak apa2, tapi kenapa Lo kok bikin rumah lagi e, apa kurang bagus rumah yang ini, lek pingin sing lebih bagus ya direnovasi ae?"(semacam itu lah yang beliau bilang). Pokoknya pinginnya beliau aku tetap serumah dengan beliau

Sedangkan suamiku pinginnya bangun rumah di tanah warisan orang tuanya (sudah almarhum semua), suamiku ingin pisah agak jauh dari bapak ibukku, karena ada suatu alasanlah. lagipula aku dan suami awalnya juga cuma beda RT. berdasarkan lokasi mau rumah di manapun ok aja.

Tapi yang jadi pertimbanganku adalah, tanah itu sudah diberi santet Pring sedapur bertahun-tahun lalu oleh saudara yang dengki, ini kata tetangga-tetangga dan juga suamiku sendiri cerita, tapi dia bilang sudah dihilangkan. Tapi kan aku tetap khawatir.

Wallahu a'lam, dulu semua saudara bapak mertuaku meninggal di usia muda, bapak mertuaku juga meninggal saat usia beliau 38 tahun, saat suami masih kelas 2 SD, ibuk mertua meninggal saat suami duduk di bangku SMP kelas 9.

Aku takut kalau kita tinggal di situ, hal yang tidak kami inginkan itu masih ada. Siapapun pelakunya sungguh tidak manusiawi. Mau percaya atau tidak, tapi memang mengimani hal gaib itu juga bagian dari rukun iman kan (yang gaib kan bukan cuma malaikat). Apalagi aku bukan ahli agama, bukan yang dzikirnya kuat, banyak lengahnya.

Tapi untuk lingkungan aku lebih suka di tempatnya mertua karena jauh dari jalan raya, sedangkan rumah asliku di pinggir jalan provinsi.

Bagaimana ya, apa santet jenis ini bisa dihilangkan? katanya susah sekali, dan sifatnya kuat, sedangkan aku juga bukan yang imannya kuat. 😭😭

kasihan suamiku, kasihan anak cucuku juga. Wallahu...di samping itu kalau serumah sama orang tua terus kita ada aja cekcok gara2 orang tua yang suka nyinyir dan ikut campur, mau bangun di samping rumah juga pasti ibu lebih condong ke kakakku yang jauh lebih kaya daripada kami.😭

#curhatpasutri #rumahsederhana #Rumahminimalis #CurhatPasutri #religi