Téléchargeur vidéo Lemon8

Le moyen le plus simple de télécharger des vidéos et des galeries à partir de l'application Lemon8

RINDU, PASIENKU YANG HILANG DULU

RINDU, PASIENKU YANG HILANG DULU

Bureau : cliquez avec le bouton droit de la souris et sélectionnez "Enregistrer le lien sous..." pour télécharger.

PHOTOS
RINDU, PASIENKU YANG HILANG DULU JPEG Télécharger

Rindu, pasienku yang hilang dulu. 

Namanya Rindu. Rindu Wardani. Di catatan medis yang Aga lihat, dia mengidap kanker darah stadium empat dan keluarga sudah menyerah. Namun menempatkan dia sendiri di ruang mewah, bukankah seperti mengurung burung dalam sangkar emas? Dengan penjagaan ketat? Jiwa detektif Aga bergelora. Dia penggemar Agata Cristie dan komik Detective Conan, jadi sesuatu yang janggal selayaknya harus dicari jawabannya, begitu batin Aga kira-kira. 

Banyak yang membuat Aga heran, kenapa dia seperti terisolasi. Siapa dokter dan apa yang sudah didapatkannya tak ada dalam rekam medis. Sengaja disembunyikan, itu tebakan Aga. Memang siapa gadis itu sampai harus disembunyikan identitasnya? Aga bergumam sambil pikirannya melayang. Apa dia artis? Model? Selebgram? Influencer? Youtuber? Atau apa? Aku belum pernah melihatnya, batin Aga  

Malam ini dilewati Aga dengan penuh pertanyaan soal gadis itu, hingga gadis itu masuk dalam mimpinya. 

"Siapa namamu?" 

"Rindu, kamu?" 

"Aga, dokter Aga," jawab Aga sombong. 

"Kamu cantik, mau gak jadi pacarku?" tanya Aga dengan senyum-senyum. 

"Dok... Dokteer." 

Huaaa, gubrak. 

"Ampuun, Amel. Apa? Ngagetin aja." 

Amel tertawa. 

"Mimpi apa Dok, senyum-senyum sampai bibirnya monyong-monyong gitu?" Aga tersedak salivanya sendiri. Antara malu dan takut ketahuan kalau dia memimpikan pasien baru ya g ditemuinya tadi. 

"Gak usah aneh-aneh Dok. Ingat tunangan anda kalau marah bisa menjadi penyebab perang dunia ketiga keempat kelima dan seterusnya," ledek Amel yang disusul tawa kencang Haris dan Fajar. Aga ikut tertawa, karena mereka memang ada benarnya. 

"Udah subuh. Siapa mau subuhan duluan?" Tanya Aga. 

"Kalian semua cowok-cowok, jamaah ke masjid sana. Aku lagi gak sholat, akan aku jaga dengan segenap kekuatan elemen api, air , tanah dan udara..." gaya Amel dengan pose ala Avatar. 

"Siap laksanakan sister eng ing eng," sambar Fajar dengan mimik seperti knalpot motor. Gelak tawa IGD yang begitu menyenangkan jika tak ada pasien gawat darurat. 

Mereka bertiga berjalan menuju masjid rumah sakit. 

"Dok," bisik Fajar tiba-tiba dengan mimik serius. 

"Tadi saya nyari info, dengar-dengar, Pak direktur yang menangani pasien VVIP tadi." 

"Si Rindu?" tanya Haris menekankan. Fajar mengangguk. 

Pak direktur yang dimaksud tentu saja ayah Alma alias calon mertuanya. Sebagai direktur sekaligus pemilik rumah sakit, calon mertua Aga juga seorang dokter. Tapi dokter bedah, bukan dokter onkologi yang biasa menangani pasien kanker. 

"Dan dia berada dibawah instruksi Pak Direktur. Info dari perawat VVIP. Shhuut tapi jangan sampai bocor ya, dok. Sengaja saya bilang di sini, soalnya takut sama ember bocor penguasa empat elemen tadi." Tentu saja yang dimaksud Fajar adalah Amel. Aga mengangguk mengerti. Rasa penasarannya kembali membuncah namun segera menghilang saat tangannya mengangkat takbir. 

Waktu berjalan hingga pergantian shift. 

"Maaf, dokter Aga. Ada panggilan dari Pak Dani." Dani Setiawan, adalah ayah Alma yang tak lain direktur rumah sakit ini. 

Aga tersentak saat sekretaris Pak Dani tiba-tiba datang. Apa ini berhubungan dengan masalah semalam? Apa ada yang lapor? Jangan-jangan, Alma. Tebak Aga. 

"Baik, setelah selesai laporan, saya ke sana." Sekretaris itu pergi usai Aga menjawab. 

"Ada yang cepu, kah?" tanya Amel tiba-tiba. Haris dan Fajar saling melihat. Biasanya ratu cepu adalah dia sendiri, Amel gegas membantah. 

"Bukan aku, sumpah! Sumpah atas nama Agastya Harlan Nugroho yang tampan gak ketulungan," lantang Amel bersumpah dengan menyebut nama lengkap Aga dan disambut ngakak oleh semua yang mendengar. 

"Dasar," 

"Dok, beneran bukan aku." Amel masih meyakinkan Aga dan Aga hanya mengangguk. 

"Iya. Aku keatas dulu ya. Bisa langsung pulang kalau yang shif berikutnya sudah lengkap!" 

"Baik dokterr," serempak mereka menjawab. 

Aga menuju lift lantai 10. Lantai paling atas rumah sakit ini, sekaligus ruangan kepala rumah sakit dan tentu saja ruang VVIP. 

Saat masuk lift, dia terkejut. Pria semalam yang mengaku sebagai calon suami Rindu sudah ada di lift. Aga menebak pasti sudah dari basement. Dia membawa karangan bunga yang cantik. 

Mungkin memang benar calon suaminya. Mendadak Aga terharu, jika mengingat gelang ungu Rindu. Jauh-jauh hari pria ini pasti sudah menyiapkan mental jika sewaktu-waktu Rindu pergi, gumam Aga. Tak ada pembicaraan antara dua pria dewasa ini di dalam lift. Hingga sampai di lantai sepuluh. 

Mereka berlawanan arah. Aga sudah di depan pintu direktur rumah sakit ini. Pintu diketuknya dan terdengar jawaban, silakan masuk. Aga masuk. 

"Hey, Ga. Duduk. Gimana kabarmu?" tanya calon mertuanya ramah. Aga bersalaman dan kemudian duduk. 

"Baik, Pak." 

"Oya, aku dengar, semalam kamu..." 

Deg, benar tebakanku, gumam Aga. Ada hubungannya dengan semalam. 

"Oh itu... Maaf, Pak. Kami hanya datang karena panggilan darurat." Calon mertuanya hanya tersenyum, sepertinya tak marah. Batin Aga. 

"Iya, tidak apa-apa. Aku memanggilmu bukan untuk memarahimu. Aku mau minta bantuan padamu." 

Aga mendelik dan bersyukur. 

"Saya harap kamu, gak nolak." Aga tercenung namun akhirnya hanya bisa mengangguk. Bagaimana mungkin dia menolak permintaan calon mertua sekaligus direktur rumah sakit tempatnya bekerja, meskipun dia belum tahu apa permintaan Pak Dani. 

"Rawat pasien gelang ungu di kamar VVIP. Hanya kamu dokter yang berhak memutuskan kelanjutan pasien itu. Dan tugasmu hanya memantau sampai dia..." 

Sampai dia meninggal? Apa itu maksudnya? batin Aga. 

***

JUDUL : RINDU, PASIENKU YANG HILANG DULU

PENULIS : NOFRYN

HANYA DI KBM

#Lemon8 #novel #viral #drakor #fyp #fyplemon