Téléchargeur vidéo Lemon8

Le moyen le plus simple de télécharger des vidéos et des galeries à partir de l'application Lemon8

BIDADARI ITU TERLUKA

BIDADARI ITU TERLUKA

Bureau : cliquez avec le bouton droit de la souris et sélectionnez "Enregistrer le lien sous..." pour télécharger.

PHOTOS
BIDADARI ITU TERLUKA JPEG Télécharger

(3) Bidadari itu Terluka

"Sah?" tanya penghulu.

Serempak bersahutan menjawab "Saaaaahhhh," kutautkan kedua telapak tanganku. Tepukan paling keras diantara mereka semua.

Wanita berbaju pengantin itu kini resmi menjadi istri Mas Halim sekaligus adik maduku. Hatiku teriris melihat adegan yang pernah kualami dan yang aku inginkan hanya sekali terjadi dalam hidupku.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundakku.

"Mba hebat sekali, mengijinkan ustadz Halim buat nikah untuk kedua kali, disiarkan live lagi," ujar salah satu kru yang kuketahui namanya Nana.

Aku tersenyum getir.

"Luar biasa, Mba. Aku kira hanya manis di bibir saja kajian Mba setiap hari. Ternyata... Hebat sekali," sambung temannya satu lagi yang berdiri persisdi sebelah Nana.

Kali ini senyumku sinis. Dalam bayanganku terlintas adegan aku mengobrak abrik meja akad dan mencakar muka Mas Halim. Menjambak Dinda dan memaki semua orang di sini. Tapi apa kata orang? Ustadzah yang setiap pagi mengisi kajian, menghalalkan poligami, memberi semangat pada para istri yang dimadu dengan jaminan surga. Kini aku harus menelan pil pahit itu sendiri.

"Mereka pasangan yang serasi ya, Mbak. Katanya, Mba yang ngenalin pengantin perempuannya pada Utadz Halim?" tanya Nana kembali.

Bagaimana mereka tahu soal itu? Padahal aku tak pernah cerita soal Dinda. Iya memang aku yang mengenalkannya pada Mas Halim dan membawanya. Tapi aku mengenalkan dia sebagai calon guru baru di pondok kami, bukan sebagai calon istri. Rupanya pria yang selama ini seranjang denganku sangat pandai bersilat lidah.

"Siapa yang bilang?" tanyaku pada Nana. Sementara semua heboh saling selfie dan mengabadikan dokumentasi tanpa mengubrisku lagi.

"Ustadz Halim sendiri." Oh, hanya itu kata yang kukeluarkan dan kembali menyaksikan kedua pasangan yang sudah sah sebagai suami istri.

"Sayang, sini. Kita foto dulu!" Panggil Mas Halim yang melambaikan tanganku.

Sayang?! Haha... Lelucon apalagi ini? Apa dia ingin tampil seperti suami yang sangat sayang istri? hingga panggilan yang kini terdengar menjijikkan itu terlontar lantang karena sedang disiarkan secara langsung?

Namun entah mengapa, kakiku justru melangkah kearahnya. Dan bibir ini menyunggingkan senyum.

"Selamat atas pernikahan kalian..." bibirku spontan melepaskan kalimat selamat kepada dua orang yang usai aku kutuk.

Kulihat dilayar, siaran langsung di salah saru televisi swasta dan live streaming youtube. Berbagai komentar pujian menghiasi layar kaca. Tak sedikit yang menghujat bilang aku bodoh.

Aku diminta untuk berdiri di tengah, kedua manusia laknat itu mengapitku, masing-masing mereka mengecup pipiku. Aku senyum namun jijik.

"Terima kasih ya, Ustadzah. Eh Mba. Aku sekarang boleh panggil Mba, kan?" tanya Dinda. Aku hanya mengangguk tanpa menjawab.

Saat akan berlalu Mas Halim meraih tanganku untuk berdiri disandingnya. Kutepis dengan halus.

"Nikmati momen pernikahanmu, Mas." Aku meninggalkan kesan kesal namun entah dia peka atau tidak. Selanjutnya dia sibuk dengan ucapan selamat dan pujian bahwa dia berhasil mendidik istrinya seperti banyak harapan kaum lelaki.

Aku menoleh sesaat namun segera pergi meninggalkan studio yang disulap menjadi venue akad dua orang yang sampai kiamat pun tak akan kuberi restu.

Halim Rasyid, lihat saja nanti...

***

cerita selengkapnya cek link di bio yah 😉

#Lemon8 #Lemon8Leaderboard #fyp #viral