Lika-Liku Perjalanan Sekolah 🎒🏫

Hai Lemonier 🍋!

Ada ga sih yang sama kayak aku, loncat-loncat gitu? Jangan ya dek ya! 😅

Jadi ceritanya, dulu aku milih SMA yang punya jurusan Bahasa, selain IPA dan IPS. Penjurusan itu bakal dimulai saat kelas 2. Nah, jadi awalnya itu ga ada masalah. Aku senang banget dong, waktu itu pemateriannya bakal fokus di bahasa Indonesia, bahasa Jerman dan Inggris, tentu beberapa materi wajib juga disertakan.

Udah sebulan berlangsung dan aku udah nyaman banget belajarnya. Tapi...

Tapi sayangnya, situasinya tiba-tiba berubah!

Aku yang lagi semangat-semangatnya, langsung berasa pupus harapannya.

Kalian tau kenapa? Baru sebulan menikmati jurusan ini tiba-tiba dapat info, jurusan bahasa akan ditiadakan. Hopeless bangetkan? Ku kira, ditiadakannya berlaku setelah angkatanku, tapi ternyata tidak. Benar-benar ga habis pikir!

Aku tidak tau alasan pastinya, karena emang dari pihak sekolah tidak ada penjelasan lebih lanjut. Ada yang bilang guru jermannya harus berhenti dan sebagainya.

Jeng...Jeng...dengan berat hati aku harus ambil jurusan lain. Hati pengen banget ke IPS, tapi apalah daya, jurusan IPA yang sering jadi primadona tidak bisa ditolak, karena permintaan orangtua. Semua alasan untuk bertahan tiba-tiba jadi sirna. Tapi aku ga mungkin minta pindah sekolah.

Aku pun lulus dan akhirnya diterima oleh 2 universitas. Kebetulan aku cuma tes di dua tempat, jadi ya pilihannya cuma 2. Yang satu karena pengen, yang satu jadi cadangan dan aku menyesal banget tidak pilih jurusan yang sesuai. Tentu, aku berharap masuk ke universitas yang aku inginkan tapi, lagi-lagi pilihanku dianggap memberatkan dan aku harus memilih universitas yang tadinya dianggap sebagai cadangan. Untuk ikut tes lain lagi, jujur saat itu aku udah pasrah dan menyerah. Lebih ke malas juga, karena khawatir hasilnya bakal sama, kecewa juga.

Sayangnya di universitas pilihan kedua ini, aku tidak sungguh-sungguh memilih jurusan yang sesuai, karena minimnya pengetahuan tentang diri, aku jadi kurang eksplorasi. Tapi, kalo aku menolak kesempatan ini, aku takut ga bakal ada kesempatan kedua.

Yup, seperti yang kalian tahu, pada akhirnya aku memilih jurusan matematika yang mungkin sebagian pelarianku.

Tapi ternyata walaupun jauh dari ekspektasi, aku tetap berusaha bertahan dan pada akhirnya aku mampu menyelesaikan study ku.

Pengalaman berharga yang ku dapat, membuat dunia aku benar-benar berubah. Nasi udah menjadi bubur dan udah kepalang basah, jadi biar nyebur sekalian 🤣.

Semangat ya untuk kita yang berjuang walau hidup tidak sesuai ekspektasi 💪.

#SchoolDays#DiskusiYuk#AlasanKu#lemon8indonesia#lemon8campaign