Kapal 2.600 Ton yang Terseret Tsunami Aceh

Tsunami Aceh 2004 menjadi salah satu bencana paling besar dalam beberapa dekade belakangan ini di Indonesia. Bencana yang sangat membekas dan menyakitkan in menjadi hal yang sulit untuk dilupakan terutama untuk masyaratakat Aceh yang kehilangan banyak sekali hal-hal berharga dalam hidup mereka. Setelah hampir 2 dekade berlalu, Aceh beserta masyarakatnya dan perekonomiannya mulai bangkit kembali dan sudah dibuat museum-museum untuk mengenang terjadiya bencana ini. Salah satunya adalah PLTD Apung ini yang sudah menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya tsunami Aceh pada saat itu. Bagaimana tidak? Kapal PLTD Apung yang beratnya mencapai 2.600 ton yang bersandar di pelabuhan terseret sejauh 3 km ke pusaqt kota Banda Aceh.

Karna beratnya yang mustahil untuk dipindahkan atau dikembalikan ke lautan, Kapal ini dibeli oleh pemerintah untuk ditata ulang menjadi wahana wisata edukasi. Untuk mengenang korban jiwa yang jatuh akibat tsunami, dibangun monumen peringatan. Pada monumen itu, tertera tanggal dan waktu kejadian dari musibah yang juga menimpa beberapa negara selain Indonesia.

Di sekeliling monumen, dibangun dinding dengan relief menyerupai gelombang air bah. Dari atas kapal ini, pengunjung juga dapat melihat rangkaian pegunungan Bukit Barisan.

Selain PLTD Apung ini sebenernya ada beberapa museum lagi yang dibangun untuk mengenang tsunami Aceh, tapii akna aku bahas di postingan selanjutnya yaa. Jadi, kalian tertarik nggak nih untuk ke Provinsi paling ujung di Indonesia ini?

Do and Don’ts Masjid Baiturrahman (Masjid yang Selamat dari Tsunami Aceh)

#TsunamiAceh #PLTDApung #BandaACeh