Téléchargeur vidéo Lemon8

Le moyen le plus simple de télécharger des vidéos et des galeries à partir de l'application Lemon8

Kubalut Luka Ibu dengan Kesuksesanku

Kubalut Luka Ibu dengan Kesuksesanku

Bureau : cliquez avec le bouton droit de la souris et sélectionnez "Enregistrer le lien sous..." pour télécharger.

PHOTOS
Kubalut Luka Ibu dengan Kesuksesanku JPEG Télécharger

#FirstPostOnLemon8

Judul: Kubalut Luka Ibu dengan Kesuksesanku

Napen: Dina0505

Ayah bilang pada kami akan pergi bekerja ke kota, tetapi kenyataannya Ayah malah memiliki keluarga baru. Kami hidup menderita di kampung. Mengapa Ayah tega?

***

Bab 1 -  Bertemu Ayah

"Ini balasan karena sudah melukai Ibu dan juga anak-anakmu! Ternyata begini kelakuan ayah!" ujar Vira sambil melempar sebuah batu bata ke kaca sebuah mobil Pajero Sport berwarna hitam. Nafasnya naik turun menahan gejolak emosi didalam dadanya.

Kaca mobil pecah diiringi bunyi alarm membuat pemilik mobil bergegas datang.

"Dasar anak kurang ajar! Beraninya kamu memecahkan kaca mobil saya! Awas kamu ya, akan saya laporkan kamu ke polisi!" geram seorang wanita berpenampilan cantik dan mewah sambil menjewer telinga anak kecil yang berada di hadapannya.

Ia menyeret tubuh anak itu dengan kasar hingga membuat anak itu meringis kesakitan.

"Sayang, kenapa kamu menjewer anak itu?" tanya pria yang tergopoh-gopoh datang menghampirinya karena mendengarkan suara gaduh dari dalam toko. Pria berusia tiga puluh lima tahun itu sepertinya baru saja berbelanja dipusat perbelanjaan.

"Ini loh yang, dia baru saja melempar kaca mobil kita pake batu, lihat! mobil kita jadi rusak parah! Ga tahu apa, harga mobil kita ini mahal banget!" Omel wanita muda itu berapi-api.

Wajah anak berumur tujuh tahun itu tidak kelihatan jelas karena ia mengenakan topi dan gadis kecil itu sengaja tidak memperlihatkan wajahnya di balik topi.

"Eh Sini kamu! kecil-kecil ngelunjak ya, kamu..."  lelaki itu menarik lengan anak kecil itu berniat untuk menamparnya, tapi tiba-tiba topi yang digunakan anak itu terjatuh sehingga memperlihatkan wajah gadis kecil itu. Lelaki itu tertegun memperhatikan wajah anak perempuan itu dan mengurungkan niatnya untuk menampar wajah anak itu.

Deg!!!

'Vira? Bagaimana bisa dia ada di sini? aku harus mengurus anak ini dulu supaya dia tidak menggangguku! Bisa gawat kalau sampai Belinda tahu aku sudah punya anak dan istri!' monolog pria itu dalam hatinya. Tatapannya kini tertuju pada gadis kecil yang berada di depannya, namun gadis kecil itu tak menunjukkan rasa ketakutan sedikitpun. Ia malah menatap tajam pada lelaki yang masih mencekal lengan mungilnya itu.

"Sebentar sayang, aku akan mengurus anak ini," pungkas Ferdy lelaki pemilik mobil mewah itu sambil membawanya sedikit menjauh dari wanitanya.

Lelaki itu menoleh ke kiri dan ke kanan memastikan wanitanya tidak memperhatikan mereka. Setelah merasa keadaan cukup aman Ferdy sedikit berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil yang kini bersamanya.

"Vira, kenapa kamu berada di sini nak? dan kamu ngapain di sini?" selidik Ferdy pada gadis kecil itu dengan nada berbisik dan melembutkan pandangannya.

"Harusnya Vira yang bertanya sama ayah! kenapa ayah tega membohongi ibu dan kami?" teriak anak itu pada sang ayah.

"Sssttt, jangan bicara seperti itu. Ini ga seperti yang kamu bayangkan. Ayah di sini lagi kerja. Kamu lihat kan wanita tadi? Dia itu atasan ayah, jadi ayah harus menuruti semua perkataannya supaya ayah bisa memberikan uang untuk kamu, adik-adik dan juga ibumu," jelas Ferdi padanya, ia tampak panik dan gelisah.

"Ayah pembohong! Katanya ayah kerja cari duit untuk kami tapi ternyata ayah punya istri baru. Apa ayah tidak kasihan sama ibu? Ibu sekarang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga! Sementara ayah, tidak sedikitpun memberikan kabar pada kami!" cecar bocah berumur tujuh tahun itu dengan suara bergetar. Susah payah Vira menekan laju air matanya. Hatinya begitu sakit, saat melihat sang ayah bersama wanita lain.

"Benar yang dikatakan tetangga, ayah itu ga akan pulang buat menemui kami dan ibu karena ayah sudah mempunyai istri baru!" lanjut anak dengan suara bergetar.

"Nak, kamu salah paham. Ayah memang lagi bekerja, ayah cuma supir dari wanita itu," ujar Ferdy meyakinkan sang anak.

"Benarkah? kalau begitu kenapa ayah tidak pulang-pulang? Seluruh tetangga mengosipi ayah. Mereka bilang ayah telah menikah lagi," ucap gadis kecil itu padanya.

"Siapa yang bilang begitu? Itu semua bohong! Ayah di sini nyari duit. Itu semua untuk kamu, adik-adikmu dan ibumu," tukas Ferdy padanya lagi.

"Ibu sakit yah, ibu kepikiran ayah. Ibu sibuk bekerja apa saja asal aku dan adik-adik bisa hidup bahagia," ucap Vira pada sang ayah. Ia sengaja mengatakan hal itu berharap sang ayah tergerak hatinya untuk kembali bersamanya. Setidaknya ada sedikit rasa iba pada sang ibu yang saat ini sedang sakit parah.

"Sayang! Kamu ngapain sich lama banget sich ngurusin anak kecil satu aja!" Sungut wanita itu sambil melangkah ke arah Ferdy dan Vira yang tak begitu jauh darinya.

"Lihat nak, bos ayah marah. Dia tidak suka jika dalam jam bekerja, ayah tidak fokus dengan kerjaan," ucap Ferdy terbata. Kali ini lidahnya terasa kelu untuk berkata.

"Ni, ayah ada sedikit uang untuk kamu dan ibu kamu. Ambillah, kalian pasti butuhkan?" imbuh Ferdy sambil mengeluarkan dompet dari saku celananya. Ia uang lembaran seratus ribuan yang cukup banyak dari dompetnya kemudian memberikannya pada Vira.

"Tidak perlu yah, Vira masih kuat. Ayah lihat sendiri kan kalau Vira bisa mencari duit. Meskipun uang yang Vira dapatkan tidak sebanyak uang ayah tapi setidaknya Vira mendapatkannya dengan cara yang baik lagi halal," gadis kecil itu menolak uang pemberian Ferdy.

Entah apa yang ada dalam pikirannya, mengapa ia tidak mau menerima uang ayahnya? Padahal Vira sangat membutuhkan uang itu untuk biaya sekolahnya.

"Nak, ambillah. Ini uang dari hasil kerja ayah. Kamu sama ibu pasti butuh uang ini," ucap Ferdy sambil membuka genggaman tangan putrinya dan menaruh uang yang telah disediakannya tadi ke tangan Vira. Gadis kecil itu tidak bergeming sedikitpun. Ia hanya memperhatikan sang ayah tanpa mengatakan apapun.

"Sayang! kamu dimana?" Teriak Belinda yang kini semakin mendekat ke arah Ferdy dan Vira.

"I-iya sayang sebentar. Aku lagi memperingatkan anak ini!" bohong Ferdy padanya.

S

ayang? Vira mendengar sangat jelas wanita dengan penampilan mewah itu memanggil ayahnya dengan panggilan sayang. Jelas sekali ayahnya sedang berbohong.

"Sebaiknya ayah pergi saja, wanita itu mencari ayah. Ayah tidak perlu memikirkanku, aku baik-baik saja," tolak Vira secara halus pada sang ayah.

Ferdy menoleh ke arah Belinda yang semakin mendekat kepada mereka, dengan begitu cepat Ferdy merubah ekspresi wajahnya.

"Dengar! Kali ini saya tidak melaporkanmu pada polisi, tapi awas saja jika kamu membuat kerusakan lagi!" ucap Ferdy dengan suara meninggi demi membungkam Vira.

"Hufh, kamu itu, katanya cuma sebentar tapi malah masih di sini sama anak kumal itu!" gerutu Belinda sambil melihat jijik pada Vira.

Gadis kecil itu hanya menatap sendu padanya.

Tidak pernah terlintas dipikirannya sedikitpun kalau sang ayah mampu menunjukkan pribadi yang berbeda. Baru saja tadi ayahnya bersikap begitu lembut dan memintanya untuk tidak mendengarkan ucapan orang sekitar. Namun, sikap ayahnya saat ini membuat Vira semakin yakin kalau ayahnya memang mempunyai hubungan lebih dengan wanita itu.

"Iya, sebentar. Aku akan menyuruh anak ini pergi dulu!" Ucap Ferdy sambil menarik pelan lengan Vira. Ia bermaksud membawa Vira menjauh dari Belinda. Ferdy tidak ingin mendapat masalah dengan wanita yang ia sebut atasannya itu.

"Ambil uang ini dan pergi dari sini sekarang juga! Jangan sampai saya panggilkan security untuk mengusir kamu!" hardik Ferdy pada putrinya dan kali ini Ferdy juga mendorong tubuh mungil itu hingga terjerembab ke tanah.

Ia sengaja melakukan semua itu pada  putrinya untuk meyakinkan Belinda bahwa ia benar-benar mengusir anak nakal yang telah merusak mobilnya.

'Aku akan mengingat semua ini ayah. Mulai hari ini bagiku ayah tidak ada lagi!' monolog Vira dalam hatinya.

Vira tidak akan melupakan sikap sang ayah. Hatinya sangat teriris oleh perlakuan ayahnya yang tidak mau mengakui dirinya sebagai darah dagingnya. Vira menatap lekat pada wajah sang ayah lalu menoleh ke arah wanita yang masih berdiri dengan gaya congkaknya untuk mengingat wajah wanita itu dengan saksama.

Tanpa mengatakan apapun, Vira lalu pergi meninggalkan sang ayah tanpa menoleh sedikitpun padanya. Sedangkan Ferdy hanya mematung melihat putrinya sulungnya yang semakin menjauh dari pandangannya.

Sungguh Ferdy tidak inginkan keadaan ini tapi apa boleh buat, ia tidak punya pilihan lain.

Link:

https://read.kbm.id/book/read/044d0b94-0774-427a-8285-bcf33c60f11c/9e7462ca-aa13-43de-bf18-074d7a49d720

#promosicerita

#Lemon8Leaderboard

#novel

#TakPerluSempurna