Lemon8 Video Downloader

The easiest way to download video and gallery from Lemon8 app

Ternyata ibu mengidap KANKER NASOFARING stadium 4

Ternyata ibu mengidap KANKER NASOFARING stadium 4

Desktop: Right-Click and select "Save link as..." to download.

PHOTOS
Ternyata ibu mengidap KANKER NASOFARING stadium 4 JPEG Download
Ternyata ibu mengidap KANKER NASOFARING stadium 4 JPEG Download

Ibuku tidak pernah memiliki penyakit kronis sebelumnya, namun entah kenapa berulang kali ke dokter tapi sakit ibu tak kunjung sembuh... Semua saran pengobatan oleh rekan dan keluarga dilakoni tapi diagnosanya selalu berbeda²... darah tinggi lah, gula darah lah ampe ibu. Ibu ga pergi ke dokter spesialis karena ibu ga mau jadi hanya mengandalkan dokter umum dan pengobatan alternatif saja.

Hingga suatu hari ibu bilang kalo beliau sakit kalo nelen ibu mengira sakit nelen itu mungkin radang biasa makanya beliau ga banyak cerita. Tapi ketika itu radang ibu sudah mulai membesar dan mengganggu hingga akhirnya cerita juga. Akupun kaget ngeliat benjolan di tenggorokan ibu sudah membesar mungkin kalo orang awam melihat seperti amandel. Aku menyarankan saat itu juga ibu untuk dibawa ke dokter THT. Ingat sekali itu hari sabtu kita langsung ke dokter THT terbaik di kotaku. Kakaku yang mengantar ibu ke dokter. Ibu dan kakaku sontak kaget ketika dokter periksa dan langsung memvonis bahwa ibuku terkena kanker / tumor. Dokter menyarankan ibuku untuk segera di biofsi. Saat itu juga ibu melakukan pengecekan penyeluruh mengenai kondisi jantung, dan lain sebagainya. Tapi karena ibu tegang stress tau tentang fonisan itu kondisi ibu memburuk. Ibu minta pulang, ibu gamau di biofsi. Kita masih penasaran dengan hasil vonis dokter dan mencari second opinion tentang penyakit ibu. Besoknya kita pergi ke salah satu rumah sakit di kotaku ternyata dokternya adalah anak dari dokter sebelumnya. Dan hasilnya diagnosanya pun sama KANKER NASOFARING stadium 4. 😭😭😭

Ketika ibu pulang ke rumah aku nangis sejadi²nya ga bisa nahan lagi. Padahal biasanya aku adalah anak yang paling memberikan support tinggi ketika ibu sakit. Ga pernah sedikitpun aku nangis ngeliat ibu sakit karena aku gamau memperlihatkan keterpurukan aku. Tapi kali ini hati aku hancur... Aku menangis tapi ibu hanya berdzikir dengan tasbih di jarinya. Sesak sekali .... Ternyata selama ini ibu sakit separah itu tapi beliau tidak pernah mengeluh.

Setelah kita tahu ibu mengidap kanker ibu semakin tidak mau berobat ke dokter ibu ingin pengobatan alternatif karena tidak mau di biofsi. Sesuai permintaan ibu kita cari pengobatan alternatif untuk ibu meski hasilnya tetep nihil. Semakin hari sakit ibu semakin parah. Hanya berbekal obat penahan rasa sakit selama ini Kanker ibu semakin menjalar ke telinga hingga ibu susah untuk berbicara bahkan sudah sulit untuk mendengar. Bahkan makan minum pun ibu sudah susah sekali. Sesekali ketika ibu mau bicara hanya lewat buku dan pulpen..

Ketika ibu sakitpun beliau tidak pernah menyusahkan anak²nya. Kita ga pernah berhenti doain ibu apalagi bapak. Bapak sangat terpuruk ketika ibu sakit tapi beliau mencoba kuat di depan ibu dan anak²nya. Rekan² ibu silih berganti datang menjenguk untuk doain ibu. Tetangga dan saudara jauh pun datang setiap hari untuk doain ibu agar ibu bisa sembuh. Setiap malam ibu ga bisa tidur.

Suatu hari ada yang menyarankan untuk pijat alternatif kita jabanin kita datengin meski antri lama. Kita datang subuh tapi kebagian sore banget. Ahli pijatnya bilang "ibu, sebenernya ibu itu terlambat kesini, tapi kita coba yang terbaik untuk ibu" benar saja ibu pulang dari sana bisa tidur nyenyak padahal setiap harinya ibu tidak bisa tidur.

Kita mau bawa ibu pijat lagi ternyata ahli pijatnya cedera jadi tidak membuka praktek. Kita cari pengobatan alternatif lain. Karena ibu sudah susah masuk makan ibu udah ga pernah BAB tapi tiba² ibu minta anter ke kamar mandi dan ibu BAB dengan warna hitam. Kalo menurut kepercayaan zaman dulu itu tanda waktu ibu di dunia ga lama lagi. Dan benar saja kondisi ibu semakin memburuk. Makan dan minum sudah tidak masuk akhirnya kita memutuskan untuk ibu di infus di rumah. Sembari mencari pengobatan alternatif lain. Bapak pergi ke pengobatan alternatif tanpa bawa ibu dan ustadnya hanya bilang "jangan ditinggalin ya ibunya".

Sontak semua sesisi rumah pecah nangis sejadi jadinya. Ga berhenti istigfar...

Hari kamis 24 januari 2019 banyak sekali yang jenguk ibu dari pagi dan nemenin ibu sholawatan... Mashaaa Allah ketika itu kita dengar dengan jelas ibu ikut sholawat. Semua nangis dan berharap ibu akan sembuh. Tapi Allah berkata lain. Allah lebih sayang ibu... Orang yang tadinya menjenguk berubah menjadi melayad.

Ibu udah tidak sakit. Surga menanti ibu. Ibu membiarkanku mendapatkan pahala sebesar²nya ketika aku merawat ibu.

Terimakasih Ibu....

#CurhatPasutri #kankernasofaring #lemondiary #Lemon8