#DiskusiYuk

#DiskusiYuk

Aoakah ada yang mengalami hal yang sama?

Kalo kata orang jawa "sundulan" namanya. Semua berawal dari kesalahanku yang menyepelekan KB. Jadi saat anak no 1 baru berusia sekitar 6bulan. Tiba-tiba saja aku mengalami mens tetapi cukup lama. Karena merasa janggal saat itu maka aku periksakan ke Bidan. Karena aku tinggal didesa jadi fasilitas kesehatan terdekat adalah Bidan. Sayangnya dari 1 klinik ini ada 2 bidan yang bertugas jaga dan jawaban keduanya berbeda. Yang satu menyatakan baik-baik saja. Sementara yang lain berkata bahwa aku hamil lagi dengan sedikit sarkas "hamil ini bu, jos banget. kemempengen sih (terlalu rajin sih)" intinya seperti itu.

Baik aku dan suami yang belum siap dan agak kaget mendapatkan respon tersebut. Akhirnya kami kedokter kandungan yang membantu aku melahirkan anak pertamaku. Setelah proses pemeriksaan panjang dokter kandunganku saat itu berkata bahwa aku memang hamil. Tapi... kondisi kehamilan keduaku tidak cukup baik karena diusia kehamilan yang saat itu harusnya si calon dedek bayi sudah terdengar detak jantungnya. Posisi rahim pun agak sedikit turun. Ditambah aku mengalami pendarahan.

Saat itu dokterku mengupayakan yang terbaik. Mau tidak mau aku beristirahat total selama satu bulan.

Belum rasa syok kami hilang akibat kehamilan yang tidak kami rencanakan. Bukan tidak bersyukur memang anak adalah rejeki. Tapi saat itu jujur kami belum siap. Bahkan aku rasanya seperti belum "memiliki" anakku. Rasa cinta sulit tumbuh saat itu. Aku seperti menyiksa diri, jarang makan sampai sangat kelaparan. Makan makanan yang asal saja. Tapi mungkin memang rejekiku. Suami selalu meyakinkan semua akan baik saja. Sampai aku menemukan sebuah postingan bahwasannya sebelum anak dilahirkan kedunia ini Allah akan bertanya padanya sampai 70x dulu. Lalu aku menangis. Apa ya kira-kira hal indah yang anakku lihat diakherat pada kehidupannya? Hingga ia seyakin itu untuk lahir didunia ini dan menjadi anakku?

Saat itu tangis pecah hingga beberapa hari, semakin aku pikirkan semakin aku menangis dan menyesal karena berbuat dzolim pada anakku.

Hanya karena omongan tetangga bahkan orang terdekatku tentang kehamilanku yang berjarak dekat. Belum lagi dengan pikiran-pikiran masa depan yang tertunda akibat kehamilan ini. Tapi ternyata ada fase yang lebih berat lagi dari pada hamil dan melahirkan.

Saat anak itu lahir dan kami membesarkan keduanya. Kadang lelah sekali. Kadang sampai kurang tidur. Kadang emosi tidak terkendali kala si kakak minta perhatian lebih tapi harus mengalah demi si adik. Kadang semua rasanya berat. Kok bisa ya Allah sepercaya itu padaku? Tapi kadang saat melihat betapa bucinnya anak-anakku padaku rasanya mellow. Sebegitunya aku menjadi dunia mereka kok bisa aku tidak sedewasa itu? 😭😭

Adakah yang memiliki pengalaman yang hampir mirip?

#Bersyukur #Lemon8Diary #fyplemon #fyplemon8 #foryou #lemon8parenting #Lemon8Tips