Lemon8 Video Downloader

The easiest way to download video and gallery from Lemon8 app

Setelah 3 bulan keguguran masih merasa sedih

Setelah 3 bulan keguguran masih merasa sedih

Desktop: Right-Click and select "Save link as..." to download.

PHOTOS
Setelah 3 bulan keguguran masih merasa sedih JPEG Download
Setelah 3 bulan keguguran masih merasa sedih JPEG Download
Setelah 3 bulan keguguran masih merasa sedih JPEG Download

Singkat cerita, Aku mengetahui bahwa sedang hamil itu sekitar 1 minggu sebelum haid yaa dan itu masih samar banget, jadi aku dan suami masih gk yakin 🤔 karena yg aku rasain cuma kya mau haid aja.

Setelah 2 hari telat haid baru aku dan suami yakin kalo hamil. Aku dan suami kebetulan LDM. Suami aku kebetulan baru pulang hari minggu dan gk ada dokter kandungan yg praktik, jadilah kami memutuskan untuk pergi kebidan dulu dan minggu depannya baru ke dokter tempat aku promil.

Kebetulan bidan yang aku kunjungi praktiknya malam, dan dihari itu ada kejadian yg tidak terduga karena ada salah satu pasien yg tiba-tiba melahirkan di situ. Aku awalnya ingin menunggu saja, tapi karena tiba-tiba ingin muntah dan pusing suami maksa buat pulang aja.

Keesokan harinya aku baru sadar kalo ktp aku masih di bidan itu, yg mau tidak mau aku harus kembali kesana sendiri. Karena suami aku sudah balik kerja. Alhamdulillah hari ini aku dapat buku pink dan di usg terlihat kantung kecil tapi aku disarankan buat bedrest dulu 1 minggu, baru 1 bulan kemudian cek lagi.

Besoknya aku masih kekeh buat kerja, dan rencana nya hari itu aku bilang mau izin bedrest. Ditempat kerja pun aku sdh lebih banyak istirahat dan rebahan. Pulang kerja aku sempatkan buat izin ke atasa ku kalo aku hamil dan harus bedrest. atasanku memberi izin untuk aku istirahat.

Malamnya aku ngidam nasi padang dan suami belikan melalui gojek. Setelah makan aku mual dan muntah hebat tapi kemudian aku paksa lagi buat minum susu dan bawa tidur.

Sebelum aku tidur, aku wudhu kemudian aku rasa ada yg keluar dari miss V. Aku kanget dan cek ada lendir kuning

disitu aku sdh mulai takut dan gk karuan. Aku berdoa dan murojàah semoga aku dan calon bayiku baik-baik aja.

Pukul 3 subuh aku ingin pipis, kemudian di wc aku pipis dan ternyata sudah banyak darah dicelana ku. Kemudian aku balik kekamar dan ganti celana ku, tiba‐ tiba perutku sakit dan menggigil hebat. Setelah aku rasa agak mendingan, aku pergi kekamar orang tua ku disana aku gk sadar lagi cuma bisa nangis, kesakitan dan mengigil. Orang tua ku panik dan bersiap langsung membawaku ke RS. Karena dirumahku hanya ada kedua orng tua yg cukup berumur dan kka perempuanku yg habis melahirkan, jadi tidak ada yg bisa menggendongku, Jadi aku hanya di papah masuk mobil.

Sesampainya di RS aku pun di bawa ke IGD diruang khusus bersalin. Disini aku hanya ditanya² oleh perawatnya dengan judes. Mereka menyalahkan aku karena tdk membawa buku pink dari bidan, dan menganggap aku hanya haid. Disitu aku yg kesakitan dan pendarahan hanya bisa diam tanpa tindakan. Setelah itu aku dipaksa melakukan tes kehamilan, dengan memberikan pilihan akan memasang kateter atau pergi ke wc. Beruntung kka iparku datang, jadi aku putuskan untuk ke wc dibantu kka iparku. Di WC rasanya aku tdk bisa bergerak karena menggigil tapi aku terus berdoa kuat. Sampai aku kembali lagi ke ruangan tidak ada perawat yg membantuku.

Setelah hasil tes ku keluar pun mereka baru yakin aku hamil. Tetapi aku malah diminta pulang, karena tdk ada dokter praktik dan usg nya hanya ada dipoli kandungan yang buka pukul 9 nanti. Disitu aku lemes gk ada tenaga lagi dan mengigil kembali. Mereka hanya menatapku dan bertanya kenapa aku tiba-tiba mengigil. Padahal sejak awal aku datang sudah mengigil, sakit perut dan pendarahan. Disitu Kakak ku marah dan minta aku untuk cepat dirawat, barulah mereka bertindak.

Ketika kakak ku mengurus surat rawat inap ternyata BPJS ku ada 2. Milik ku sendiri yg masih bergabung dengan orang tua ku dan BPJS dari kantor suami. Aku gk pun gk tau kalo BPJS dari kantor suami aktif. Disitu salah satu perawat kembali memarahi aku, katanya aku pura-pura gk tau dan banyak lagi perkataannya yg menyakitkanku. Aku cuma bisa diam, salah satu perawat yg memasangkan aku infus pun diam² berkata dengan temannya "Duh tangan kurus banget, gk pernah makan ya. Pantes pendarahan". Disitu rasanya aku mau nangis dan teriak. Tapi aku tahan dan terus Istigfar. Setelah di infus rasanya aku baru ada tenaga kembali tapi seluruh badan ku dingin sampai aku rasa aku ingin mati.

Setelah menunggu beberapa jam, datanglah dokter jaga dan menyuruh ku untuk pindah ke ruangan sebelah untuk melakukan USG. Aku kaget dong, kata perawatnya disini gk ada usg. Tapi ternyata USG nya ada di samping ruanganku. Ketika di USG ternyata kantungnya sudah tidak ada dan kemungkinan sudah pecah. Aku rasanya hancur dan tidak percaya. Disitu doker pun masih meyakinkanku untuk tenang, dan istirahat aja. Dokter pun minra aku untuk tetap bedrest dan pulang kerumah tidak dirawat. Aku pun setuju karena sudah merasa bertenaga, dari pada aku tambah sakit hati berada disini. Kemudian aku ttp diberi obat penguat kandungan dan asam folat.

Ketika dirumah, baru lah aku memberi kabar ke suami dan mertua ku. Bahwa aku subuh tadi pendarahan dan sekarang drmh. Suami ku pun segara minta izin keatasannya untuk pulang. Aku tidak bercerita jika aku diperlakukan kurang baik. Sekitar pukul 10, aku sakit perut kembali dan rasanya ingin pipis. Setelah di kamar mandi ternyata yg keluar adalah darah dan gumpalan darah seperti itu. Aku kemudian memanggil kka iparku untuk membawakan hpku dan memoto gumpalan darahnya, untuk ke perlihatkan ke suami ku kalo aku sudah keguguran.

Rasanya aku disitu sudah tidak bisa lagi berpikir. Aku hanya diam dan berbaring. Ada rasa hampa, sakit dan kehilangan. Sore hari nya suamiku sdh datang kermh, disitu lah aku baru bisa menangis sejadinya dan terus meminta maaf kepada suamiku. Suamiku kaget dan terus berkata ini bukan salahku.

Sampai disini dulu yaa ceritaku😊