Lemon8 Video Downloader

The easiest way to download video and gallery from Lemon8 app

Part 4

Part 4

Desktop: Right-Click and select "Save link as..." to download.

PHOTOS
Part 4 JPEG Download

Dinikahi karena perjodohan, alhasil aku tak pernah dis3ntuh setelah m4l4m pertama yang gagal. Alasan dibalik itu karena aku seorang j4nd4 dan.....

Menikahi Janda Sebelah Rumah (Perjodohan) - 4

__________________________________________________

POV APRILIA

Namaku Aprilia Susen, aku disebut janda oleh orang-orang karena pindah kesini dengan membawa seorang anak perempuan.

Aku tidak mau melakukan pembelaan diri karena pandangan orang-orang padaku. Aku membiarkan saja semua, biarlah mereka mengira aku memang seorang janda.

Sampai saat ini aku masih selalu bingung, kenapa status janda sangat dianggap remeh dilingkungan ini. Padahal janda atau tidak, perempuan memang pantas dihormati karena mau membiayai anak mereka seorang diri.

Aku harus membawa anak Mbak Fina-kakaku, saat dia masih kecil. Mbak Fina meninggal karena serangan jantung sesaat setelah melahirkan Anna. Suaminya pun menyusul istrinya-Mbak Fina, setelah 3 minggu.

Mau tak mau, aku yang saat itu masih berada di bangku kelas 1 SMA harus mengasuh Anna. Aku sama sekali tidak merasa keberatan, aku sudah menganggap Anna seperti putriku sendiri. Wajahnya yang mirip dengan Mbak Fina, membuatku menyebutnya sebagai pengganti Mbak Fina.

Setelah lulus SMA, aku memilih untuk pindah ke daerah Jakarta ini untuk bekerja. Anna ku sekolahkan ditaman kanak-kanak dan sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai pegawai tetap.

Aku bertemu dengan Bu Ira saat pertama pindah kesini, ia tetangga sebelah rumahku. Hanya Bu Ira yang selalu baik padaku dan Anna saat melihat kami menjadi tetangganya. Bu Ira hanya tinggal sendirian, Bu Ira sering bercerita padaku dia memiliki seorang putra yang bekerja diluar Pulau Jawa.

Bu Ira berniat memperkenalkan ku dengan putranya, agar aku menikah dengan anaknya itu, katanya beliau sudah sangat nyaman bersamaku dan menganggap aku seperti anaknya sendiri.

Dua bulan yang lalu...

"Lia, maukah kamu menikah dengan anak ibu?" tanya Bu Ira kala itu.

"Ha, menikah bu? Lia belum yakin bu." Jawabku apa adanya.

"Ibu yakin, kamu akan bahagia jika bersama anak ibu. Dia pria yang baik, tampan, pekerja keras juga."

Aku hanya tersenyum menanggapi guyonan Bu Ira itu, aku sama sekali tak menyangka jika yang dikatakan Bu Ira bakalan menjadi kenyataan. Tapi, ada terbesit dipikiranku apakah anak Bu Ira akan menerima statusku ini? Aku bimbang.

Setelah sebulan berlalu, Bu Ira kembali memberi tawaran kepadaku. Tawaran yang sama, seperti tempo hari dikatakannya padaku.

"Lia, ibu serius ingin menjodohkan dirimu dengan Rendi, anak ibu. Ibu udah nyaman banget, kamu juga sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri loh."

"Tapi bu, Lia sudah mempunyai anak. Lia juga seorang janda, apa ibu tetap mau menerima Lia dan Anna?" tanyaku memastikan kesanggupan Bu Ira menerima statusku.

Walaupun aku sebenarnya bukan seorang janda, aku akan tetap mengakui seperti itu. Karena aku hidup bersama seorang anak, aku hanya tak mau anakku merasa kekurangan kasih sayang saat aku menikah lagi nanti.

"Ibu sangat tidak keberatan untuk statusmu itu, karena ibu juga tau kamu sebenarnya siapa. Ibu juga sudah menganggap Anna seperti cucu ibu sendiri."

"Lalu bu, bagaimana dengan Mas Rendi? Apakah Mas Rendi akan menerima status Lia?"

"Pasti, pasti itu. Kamu jangan khawatir, ibu yang akan menjelaskan pada Rendi."

"Bu, Lia mohon jangan beritahu Mas Rendi bila Lia sebenarnya bukan seorang janda. Biarlah nanti Lia yang akan memberitahu Mas Rendi suatu hari nanti."

Bu Ira hanya menganggukan kepala. Aku memang sepercaya itu pada Bu Ira, selama setahun lebih ini beliau menjadi tetanggaku yang sangat ramah sehingga aku menceritakan seluk beluk kehidupanku padanya. Aku sudah menganggap Bu Ira seperti ibuku sendiri, dan Bu Ira menyukai itu.

Ternyata Bu Ira benar-benar menepati perkataanya tempo hari, hari ini Bu Ira memberitahuku bahwa sudah menyuruh anaknya untuk pulang ke kota ini.

Aku menjadi kepikiran sendiri, aku takut Mas Rendi akan menolak perjodohan ini. Zaman modern gini, mana mau laki-laki dijodohkan apalagi sama perempuan yang berstatus janda sepertiku.

"Mami, mami apakah sebentar lagi Anna akan mempunyai papa?" tanya Anna padaku diatas ranjang, saat aku selesai menceritakan dongeng tidur padanya.

Aku cukup kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Anna, padahal aku sama sekali belum bercerita padanya.

"Anna sayang, Ana kok bisa ngomong gitu? Anna dengar dari siapa?"

"Dari Nek Ira, katanya sebentar lagi Anna bakalan punya papa. Benarkah itu mi?"

"Sudah larut malam, Anna tidur ya. Biar besok gak kesiangan kayak tadi lagi, oke!"

Aku tak menjawab pertanyaannya, aku tak mau memberi anakku harapan yang besar. Aku sama sekali belum tahu, bagaimana pandangan Mas Rendi terhadap perjodohan ini. Jika aku memberi harapan besar pada anakku, aku takutnya dia akan menjadi kecewa.

Setelah 3 hari datanglah anak Bu Ira. Aku yang sedang berada dirumah Bu Ira, langsung saja dibawa kedepan untuk berkenalan. Ku lihat dari wajahnya, sangat tampan dan terlihat jelas jiwa pekerja keras diwajahnya. Dia tipe lelaki idaman untukku.

Ternyata Mas Rendi menolak perjodohan kami, aku sedikit kecewa mendengarnya. Aku tahu, Mas Rendi pasti kaget setelah ibunya mengatakan akan menikahkan dirinya dengan janda sepertiku. Akhirnya aku mencoba memaklumi, itu pilihan Mas Rendi.

Ternyata Bu Ira tetap bersikeras, akhirnya Mas Rendi yang mengalah. Kami menjalani pernikahan dengan sederhana, hingga selesai.

***

Aku awalnya ragu untuk bisa sekamar dengan Mas Rendi, tetapi aku sudah sah menjadi istrinya. Mau tak mau, aku harus masuk ke kamar pengantin untuk tidur bersama Mas Rendi.

Bu Ira memilih untuk tidur bersama Anna dilantai dua rumah mereka, beruntung Anna sudah mengerti dan tak terlalu rewel karena sudah dekat juga dengan Bu Ira.

Aku memasuki kamar pengantin dengan sedikit berdebar, saat membuka pintu aku melihat Mas Rendi sedang berbaring santai sambil mengutak-atik ponselnya. Karena gugup aku bertanya pertanyaan yang tak masuk akal, dan jawaban yang diberikan Mas Rendi sangat diluar prediksiku. Mas Rendi mengatakan akan tidur disofa, sungguh benar-benar sakit hatiku mendengarnya.

Mas Rendi juga sedikit menyinggungku dengan perkataannya, sepertinya dia mencurigaiku mempunyai niat lain menerima perjodohan ibunya. Karena sedikit tersinggung, aku refleks menampar pipi Mas Rendi. Karena malu dan merasa bersalah, aku memilih keluar kamar untuk menenangkan diri. Ternyata Bu Ira melihatku, dan menduga Mas Rendi mengusirku.

"Ya Allah, sebegitunya rendah martabat perempuan di mata laki-laki jika statusnya seorang janda?"

Bersambung...

TAMAT di KBM App

Judul : Menikahi Janda Sebelah Rumah (Perjodohan)

Penulis : Missqueen

Link KBM || https://read.kbm.id/book/detail/9247f480-28b5-4803-b87e-d7b5bb91eaef?af=0ede9ccb-863b-4075-b8d3-423525a4bf83

#myonething #takemymoneybrands #Lemon8Leaderboard #lemon8skintest #hutri77dilemon8 #CeritaReligiku #ceritarumah #novelrekomendasi #novel #cerbungkbm